Hipotesis adalah jawaban sementara
tentang rumusan masalah penelitian yang belum dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis dinyatakan dengan kalimat pernyataan dan bukan kalimat pertanyaan.
Dalam penelitian yang menggunakan sampel, hipotesisnya menggunakan kata
signifikan. Misalnya, “Ada pengaruh signifikan antara rasio
keuangan dengan harga saham.” Signifikan
disini mengandung arti bahwa hipotesis yang telah terbukti pada sampel dapat
diberlakukan pada populasi. Dalam hipotesis terdapat hipotesis nihil dan
hipotesis alternatif, yaitu sebagai berikut :
- Hipotesis Nihil atau nol hipotesis (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antarvariabel.
- Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antarvariabel.
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah pengujian yang
bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk
populasi (dapat digeneralisasi).
Pengujian
Hipotesis
Pengujian hipotesis statistik adalah
prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk
menolak atau atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan. Hipotesis
yang akan diuji diberi symbol Ho (hipotesis nol) dan langsung disertai Ha
(hipotesis alternatif). Ha akan secara otomatis diterima, apabila Ho ditolak.
A. Uji Hipotesis Rata-Rata Sampel
Tunggal (One Sample t Test)
Uji rata-rata satu sampel atau sering di kenal sebagai uji
one sample t test
berguna untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi
yang digunakan sebagai
pembading dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasil uji ini
akan diketahui apakah
rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding berbeda nyata secara
signifikan dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan rata-rata manakah
yang lebih tinggi.
Rumusan hipotesis
·
Ho : m = mo , untuk
menguji apakah rata-rata sample μ sama dengan rata-rata μo
yang diberikan.
·
Ha : m > mo
, untuk menguji apakah rata-rata sample μ lebih dari rata-rata μo yang
diberikan.
·
Ha : m < mo , untuk
menguji apakah rata-rata sample μ kurang dari rata-rata μo yang
diberikan.
Kasus untuk sampel kecil
Sebuah asrama putri menyatakan bahwa
menerima rata-rata 6 orang mahasiswa selama 2 tahun terakhir. Uji pernyataan
tersebut pada taraf α = 0,05 jika diketahui data penerimaan mahasiswi selama 24
bulan bulan terakhir adalah sebagai berikut (nama variable kost):
7
|
5
|
7
|
6
|
5
|
3
|
8
|
4
|
8
|
8
|
3
|
4
|
7
|
7
|
5
|
6
|
6
|
4
|
5
|
8
|
4
|
6
|
7
|
5
|
Penyelesaian:
Kasus diatas terdiri atas satu
sample yang akan dipakai dengan nilai populasi hipotesis 6 orang. Di sini
populasi dianggap berdistribusi normal dan karena sample < 30, maka dipakai
uji t.
Langkah-langkah:
1.
Klik menu Analyze → Compare-Means
→ One Sample T test…
Maka tampak dilayar:
2.
Masukkan variable kost ke
kotak Test Variable(s).
3.
Untuk nilai yang akan diuji, isi
angka 6 di kotak Test Value.
4. Klik tombol Options… untuk
mengganti tingkat kepercayaan (Confidence Interval), gunakan tingkat
kepercayaan 95%. Kemudian OK.
Akan muncul output:
Penjelasan:
Hipotesis:
Ho : rata-rata penerimaan mahasiswa =
6
Ha : rata-rata penerimaan mahasiswa ≠
6
Daerah penolakan:
Uji 2 arah: Tolak Ho bila t > ta2,n-1 atau
Pvalue
< α
Kesimpulan:
Dari keluaran di atas diperoleh
nilai P = 0,45, sedangkan taraf nyata yang diuji adalah 0,05. Karena P = 0,45
> α = 0,05, maka terima Ho.
Jadi dapat disimpulkan bahwa asrama putri menerima rata-rata 6 orang mahasiswi
selama 2 tahun terakhir.
Kesimpulan yang sama juga akan
diperoleh jika menggunakan statistik uji t. Ho ditolak bila t > ta
2,n-1
atau jika t bernilai negative bila t
< ta
2,n-1
. Untuk kasus ini, α
= 0,05 dan n = 24 diperoleh nilai t0.025,23 = 2,069. Karena t = -0,768
> t0.025,23 = - 2,069; maka terima Ho
Kasus untuk sampel besar
Seorang dosen mengatakan berat badan
rata-rata mahsiswa di universitas 150 pon. Seorang mahasiswi ingin menguji
kebenaran kata-kata dosennya itu dengan tingkat kepercayaan 95%. Dia mengambil
sample acak 40 mahasiswa dengan berat sebagai berikut:
128
|
138
|
135
|
164
|
165
|
150
|
144
|
132
|
157
|
144
|
125
|
149
|
145
|
152
|
140
|
154
|
156
|
153
|
119
|
148
|
136
|
163
|
147
|
176
|
147
|
135
|
142
|
150
|
145
|
173
|
135
|
142
|
138
|
126
|
140
|
161
|
146
|
168
|
198
|
146
|
Penyelesaian:
Pada SPSS pengujian sample besar
tetap menggunakan One Sample T test… sehingga tahapan pengerjaan untuk
contoh ini digunakan langkah-langkah di atas. Akan muncul output:
Penjelasan:
Ho : Rata-rata berat badan mahasiswa = 150 pon
Ha : Rata-rata berat badan mahasiswa ≠ 150 pon
Daerah penolakan: Uji 2 arah, tolak
Ho apabila z > za2 atau Pvalue
< α.
Kesimpulan:
Dari keluaran di atas diperoleh
nilai P = 0,368, sedangkan taraf nyata α yang diuji adalah 0,05. Karena P >
α maka terima Ho. Jadi pernyataan dosen yang menyatakan berat badan rata-rata
mahasiswa 150 pon adalah benar.
Kesimpulan yang sama juga akan
diperoleh jika menggunakan statistik uji z. Ho ditolak apabila z > za
2 atau jika z bernilai negative z <
-za 2 . Untuk kasus ini α = 0,05 maka
diperoleh z0,025 = -1,96. Karena z >
-z0,025 (-0,91 > -1,96) maka terima Ho.
B. Uji
Hipotesis Beda Rata-rata Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample t
Test)
Dua sampel berpasangan artinya
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran
yang berbeda. Uji perbedaan rata-rata dua sampel berpasangan atau uji paired
sample t test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean untuk dua
sampel bebas (independen) yang berpasangan. Adapun yang dimaksud berpasangan
adalah data pada sampel kedua merupakan perubahan atau perbedaan dari data
sampel pertama atau dengan kata lain sebuah sampel dengan subjek sama mengalami
dua perlakuan. Contoh kasus.
Pengujian produktivitas padi (kwintal) yang diberi dua jenis
pupuk.
Plot
|
Pupuk A
|
Pupuk B
|
|
1
|
7
|
8
|
|
2
|
6
|
6
|
|
3
|
5
|
7
|
|
4
|
6
|
8
|
|
5
|
5
|
6
|
|
6
|
4
|
6
|
|
7
|
4
|
7
|
|
8
|
6
|
7
|
|
9
|
6
|
8
|
|
10
|
7
|
7
|
|
11
|
6
|
6
|
|
12
|
5
|
7
|
Langkah-langkah pengujian:
1.
Masukkan data seperti data di atas
sesuai dengan variabelnya.
2.
Klik menu Analyze – Compare
Means – Paired-Samples T Test.
3.
Klik
Pupuk_A dan drag ke kotak Paired Variables pada kolom Variable 1 dan Pupuk_B ke
Variable 2.
4.
Untuk
Options, gunakan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%,
klik Continue.
5.
Untuk
mengakhiri klik OK, maka akan ditampilkan outputnya sebagai berikut:
Penjelasan output:
·
Tabel
pertama menjelaskan deskriptif dari hasil panen padi untuk masing-masing pupuk.
Rata-rata panen padi yang diberi pupuk A 5,58 kwintal dengan standar deviasi
0,996 kwintal dan standard error 0,228 kwintal. Sedang padi yang diberi pupuk
jenis B memiliki rata-rata lebih besar sedangkan standar deviasi dan standar
error lebih kecil yaitu 0.793 dan 0,229 kwintal.
·
Tabel
kedua menyajikan korelasi antara kedua variabel, yang menghasilkan angka 0,412
dengan nilai probabilitas (sig.) 0,183. Hal ini menyatakan bahwa korelasi
antara sebelum diet dan sesudah diet mempunyai hubunganyang sedang bahkan
cenderung lemah, karena nilai probabilitas >0,05.
·
Tabel
Ketiga (Paired Samples Test) Hipotesis :
*Ho = Kedua rata-rata populasi sama
(rata-rata hasil panen padi yang diberi pupuk A dan pupuk B adalah sama atau
tidak berbeda secara nyata)
*H1 = Kedua rata-rata populasi tidak
sama (rata-rata hasil panen padi yang diberi pupuk A dan pupuk B adalah tidak
sama atau berbeda secara nyata) Berdasarkan perbandingan nilai probabilitas
(Sig.)
*Jika probabilitas > 0,05, maka
Ho diterima *Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak Keputusan :
Terlihat bahwa nilai probabilitas
0,001. Oleh karena probabilitas 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak, yang berarti
rata-rata kedua populasi tidak sama atau berbeda nyata. Dalam output juga
disertakan berbedaan mean sebesar 1,333 kwintal yaitu selisih rata-rata hasil
panen kedua padi.
C. Uji Hipotesis
Beda Rata-Rata Dua
Sampel Saling Bebas
(Independent
Sample t Test)
Uji Independent Sample T Test digunakan untuk membandingkan
rata-rata
dari dua group yang tidak berhubungan satu dengan yang lain,
apakah kedua group
tersebut mempuyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan. Data
kuantitatif dengan asumsi data berdistribusi normal dan
jumlah data sedikit yakni di
dibawah 30.
Contoh kasus.
Ada anggapan bahwa ada perbedaan IP antara mahasiswa Prodi A
dengan
Prodi B. Dari sampel acak mahasiswa yang dipilih, diperoleh
data IP sebagai berikut:
Prodi A
|
2,11
|
3,15
|
2,75
|
3,10
|
2,95
|
2,95
|
3,00
|
2,50
|
2,79
|
2,50
|
Prodi B
|
3,05
|
2,70
|
2,90
|
2,67
|
3,15
|
2,03
|
2,65
|
2,37
|
Langkah-langkah pengujian:
1. Pada kolom Name, ketik IP pada baris pertama dan Prodi pada
baris kedua.
2. Pada kolom Label, ketik Indeks
Prestasi untuk baris pertama dan Prodi untuk baris kedua.
3. Pada baris kedua, pada kolom Values,
klik mouse pada kotak kecil di kanan sel. Pada kotak isikan Value ketik 1, pada
kotak isian Value label, ketik Prodi A, Klik tombol Add, selanjutnya isi
kembali untuk value, ketik 2 dan pada Velue label ketik Prodi B, klik kembali
tombol Add, kerena sudah selesai maka klik OK.
4. Klik Data View, pada SPSS Data
Editor dan masukkan datanya seperti data di atas sesuai dengan variabelnya.
5. Setelah itu, klik menu Analyze
– Compare Means – Independent – Samples T
test.
6. Muncul kotak dialog baru, pada kotak
tersebut klik variable Indeks Prestasi, masukkan ke kotak Test Variables.
7. Pada Grouping Variable, klik Define
Groups ketik 1 pada Group 1 dan ketik 2 pada Group 2, kemudian klik Continue.
8. Untuk Option, gunakan tingkat
kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%, klik Continue.
9. Untuk mengakhiri perintah Klik OK. Maka akan muncul output SPSS
Penjelasan output.
·
Output Bagian Pertama (Group
Statistics)
Pada bagian pertama ini menyajikan
deskripsi variabel yang dianalisis, yang meliputi rata-rata (mean) Indek
Prestasi Prodi A = 2,7800 dengan standar deviasi 0,3253 dan rata-rata Indek
Prestasi Prodi B = 2,6900 dengan Standar deviasi 0,3636.
· Output Bagian Kedua (Independent
Sample Test) Analisis Uji F
Hipotesis :
H0 = Kedua varians populasi adalah sama (homogen)
H1 = Kedua varians populasi adalah
tidak sama (tidak homogen) Pengambilan Keputusan :
• Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
• Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak
Keputusan :
Terlihat bahwa Fhitung untuk Indek
Prestasi adalah 0,006 dengan probabilitas 0,937. Oleh karena nilai probabilitas
> 0,05, maka H0 diterima atau kedua varians populasi adalah sama (homogen)
Analisis Uji t
Hipotesis :
Ho = rata-rata Indek Prestasi antara Prodi A dan Prodi B
adalah sama
H1 = rata-rata Indek Prestasi antara
Prodi A dan Prodi B adalah tidak sama Pengambilan keputusan dalan analisis Uji
t dapat dilakukan dengan dua cara yakni berdasarkan perbandingan antara thitung
dengan t tabel, dan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas atau nilai
signifikansi.
• Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
• Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak
Keputusan :
Terlihat bahwa thitung adalah dengan
probabilitas 0,587. Oleh karena probabilitas 0,587 > 0,05, maka Ho diterima,
maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata indek prestasi antara Prodi A dan Prodi
B adalah sama.
Sumber :
http://belajarstatistikpenelitian.blogspot.co.id/2012/08/hipotesis-dan-uji-hipotesis.html
Sofyan. 2014. Paduan Praktikum Statistika. Fakultas Pertanian Unversitas Syiah Kuala. Aceh